Langsung ke konten utama

KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 4 SDN 1 TLOGOREJO

 

Hey guys, kali ini aku ingin membagikan kegiatan-kegiatanku selama mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 4. Program ini dilaksanakan selama 5 bulan di SD Negeri 1 Tlogorejo Kec. Tegowanu Kab. Grobogan Jawa Tengah.

Minggu Pertama

Pada minggu pertama, digunakan untuk observasi tempat penempatan yaitu SD Negeri 1 Tlogorejo. Setiap tim kurang lebih 3 sampai 5 mahasiswa. dan di SDN 1 Tlogorejo terdapat 5 mahasiswa Kampus Mengajar dan satu Dosen Pembimbing Lapangan.

Foto diatas adalah foto mahasiswa Kampus Mengajar bersama  Bapak Noer Qomarudin, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SDN 1 Tlogorejo dan Ibu Annis Nurfitriana Nihayah, S.E., M.E., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan.

Hasil dari Observasi tim kami di SDN 1 Tlogorejo yaitu :

  1. Keadaan Lingkungan kelas, di SDN 1 Tlogorejo terdapat 8 ruang kelas, yaitu kelas rendah terdapat kelas 1a, 1b, kelas 2, dan kelas 3. Sedangkan kelas tinggi terdapat kelas 4, kelas 5a, 5b, dan kelas 6. Ada sebagaian kelas yang belum ada struktur organisasi, jadwal Pelajaran, jadwal piket, foto Presiden dan Wakil Presiden, almari, papan Panjang, kalender, dan media pembelajaran yang belum memadai, sehingga ruang kelas terkesan kurang hidup. Selain itu Sebagian ruangan banyak cat yang mengelupas.
  2. Keadaan lingkungan sekolah, cukup luas karena dulu SDN 2 Tlogorejo gabung ke SDN 1 Tlogorejo. Di SDN 1 Tlogorejo terdapat lapangan, perpustakaan dan musholla yang terbengkalai, ada juga ruang guru yang atapnya hampir roboh, sehingga untuk sementara waktu ruang guru di tempatkan di ruang lainya. Lalu ruang UKS yang tidak pernah digunakan lagi. Tentang kebersihan sekolah, siswa-siswi sudah menerapkan kebersihan yang baik dengan membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi belum tersedia tempat sampah yang membedakan antara sampah organik dan non organik.
  3. Hasil observasi proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran masih menggunakan Kurikulum merdeka yang digunakan dikelas 1 dan 4, sedangkan di kelas 2, 3, 5, dan 6 menggunakan Kurikulum K13. Metode dan strategi pembelajaran kebanyak masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan saja. Sedangkan media dan sumber pembelajaran yang digunakan yaitu buku LKS, buku tematik, dan buku paket.

Dari hasil observasi diatas, tim kampus mengajar di SDN 1 Tlogorejo membuat Program Kerja yang sesuai kebutuhan SD dan sesuai dengan program Kampus Mengajar Angkatan 4 yaitu Meningkatkan Literasi Numerasi.

Ada beberapa program kerja dari tim KM SDN 1 Tlogorejo diantaranya :

1.      Gerakan Literasi Sekolah

1)   Menata dan merapikan serta mengoperasikan kembali perpustakaan sekolah

2)    Pembiasaan membaca buku selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai

3)    Membuat slogan Pendidikan.

2.      Literasia

1)     Sasaran semua kelas

a.     Menyusun pojok baca (buku diperoleh dari open donasi)

b.    Dinding literasi, dinding literasi ini dapat disi berbagai karya dari siswa seperti kata-kata motivasi yang diperoleh buku yang telah dibaca, harapan dan karya sastra antara lain puisi, pantun, cerpen)

2)    Sasaran kelas rendah

a. Pembuatan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi sesuai kebutuhan peserta didik, seperti membuat puzzle suku kata, puzzle kata, dan gambar aktivitas.

3)      Sasaran kelas tinggi

a. Membuat story book yang berisi pengalaman, liburan, kegiatan sehari-hari, dan menceritakan kembali buku yang sudah dibaca. (Estimasi waktu pembuatan story book 2 minggu).

b. Pembuatan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi sesuai kebutuhan peserta didik.

3.      Numerasi

1)      Sasaran semua kelas

a.   Membuat kantong absensi

b.   Membuat media pembelajaran perkalian

2)      Sasaran untuk kelas rendah

a.    Membuat poster numerasi, seperti poster bangun datar dan lain-lain

3)      Sasaran untuk kelas tinggi

a.   Membuat poster numerasi, seperti poster bangun ruang dan lain-lain

4.      Adaptasi Teknologi

1)      Membuatkan web untuk sekolah

2)      Mengenalkan platform Merdeka Mengajar

3)      Membuatkan akun media sosial untuk sekolah

5.      Mengembangkan Sarana dan Prasarana

1)      Memperindah taman dengan nuansa literasi

2)      Memulai kembali ekstrakurikuler wajib pramuka untuk kelas tinggi dan sesuai minat untuk   kelas rendah.

3)      Program pelatihan senam

4)      Pembiasaan menyanyikan lagu nasional dan daerah

5)      Mengimplementasikan lagu edukatif

6)      Meningkatkan semangat peserta didik dengan ice breacking

7)      Memeriahkan perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus dengan lomba-lomba antara lain:

a.       Kelas tinggi a

a)      Menyanyikan lagu nasional

b)      Cerdas cermat (Indonesia pintar)

c)      Baca puisi

d)      Mewarnai gambar tema Kemerdekaan

e)      Balap karung

f)       Estafet karet

b.      Kelas rendah

a)      Menyusun puzzle gambar burung garuda

b)      Menyanyikan lagu nasional

c)      Balap kelereng

d)      Memasukan pensil dalam botol

 

Link video :

https://www.instagram.com/reel/Cgvu6n_pa_X/?igshid=NjIwNzIyMDk2Mg==

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Satuan Waktu Melalui Komik

Di masa pandemi Covid-19 seperti ini, para pendidik diharapkan dapat selalu berinovasi agar siswa tidak mudah bosan dalam kegiatan belajar mengajar dari rumah (daring). Salah satu inovasinya yaitu komik, komik sendiri ada komik digital yang merupakan suatu rangkaian gambar-gambar dengan deretan alur cerita dan tokoh karakter tertentu yang menyajikan informasi atau pesan melalui media elektronik.  Nah..! di atas merupakan contoh cuplikan komik pembelajaran, tentang mengenal satuan waktu. Tokoh karakternya ada Bu Aini, Jeno, Nana dan Joni.

Buku Digital

  Di era digital seperti sekarang ini, membuat segala sesuatu hadir dalam versi digital, termasuk buku digital yang dikenal juga dengan istilah ebook. Pengertian ebook adalah buku dalam versi digital. Ebook atau elektronik book disebut juga digital book. buku digital menyajikan informasi berupa teks, gambar, video, audio, maupun bentuk multimedia lain yang bisa dibuka melalui laptop, komputer, dan smartphone.  Buku digital dapat berfungsi sebagai media pembelajaran. Misalnya, saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), seorang guru tentu tidak memungkinkan membagikan bacaan dalam bentuk fisik. Agar materi bisa disampaikan dengan bantuan buku, maka guru yang bersangkutan memilih memakai buku digital, sebaliknya juga, ketika berada di dalam kelas kemungkinan perangkat yang digunakan layarnya terlalu kecil atau karena sebab lain. Sehingga penggunaan buku digital dikesampingkan, dan kemudian diutamakan penggunaan buku fisik.  Kelebihan buku digital yaitu praktis (tanpa fisik sehing...